Harlah Fatayat Nu Jepang : Peran Dan Pentingnya Fatayat Di Dalam Dan Luar Negeri
Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jepang mengadakan harlah yang pertama dan rapat pengurus, bertempat di Masjid Nusantara Akihabara, Tokyo, pada Sabtu (1/1). Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah “Peran dan Pentingnya Fatayat di Dalam dan Luar Negeri“, yang menghadirkan pembicara Nadiatus Salama, Ph.D, Ketua PCI Muslimat NU Jepang, sekaligus Dosen UIN Walisongo, Semarang.
Dede Iis, Ketua Fatayat NU Jepang, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kedepannya Fatayat NU Jepang dapat lebih baik menuju generasi yang lebih berkualitas.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Achmad Gazali, M.Sc, Ketua Tanfidziyah PCINU Jepang. Beliau berpesan agar semua organ-organ NU, termasuk Fatayat harus adaptif dengan perubahan zaman.
Pada acara inti, Nadiatus Salama, Ph.D menyampaikan materi tentang peran Fatayat NU dan kodrat perempuan. “Fatayat NU dituntut untuk mengambil bagian dalam kerja advokasi perempuan, melindungi dan memberdayakan kaum perempuan dalam berbagai bidang“, papar Nadiatus Salama. Beliau juga menjelaskan bahwa Fatayat NU, sebagai instrumen kaderisasi NU, mendapat mandat untuk melakukan kerja kaderisasi dalam rangka menyiapkan kader-kader pemimpin perempuan NU dalam berbagai bidang. Fatayat NU juga dituntut merevitalisasi peran yang baik sebagai badan otonom NU maupun sebagai organisasi gerakan perempuan. Kontributor : Isti Yubaidah