Menyambung Harmoni Budaya Indonesia dan Jepang di Osaka Melalui Workshop Hadroh

IMG_6241

Pada hari Minggu, 24 November 2024, Workshop Hadroh ke-2 digelar di Hanahaku Memorial Hall, Tsurumi Ryokuchi, Osaka, oleh Majelis Taklim dan Sholawat Al-Aliyyin Kansai. Acara ini diadakan sebelum pembacaan Maulid Simtudduror dan dihadiri oleh warga Jepang serta masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang.

Workshop ini melibatkan relawan yang rutin mengajarkan bahasa Jepang kepada warga asing yang tinggal di Jepang. Dengan antusias, para peserta belajar tentang sejarah dan perkembangan hadroh, serta berupaya memahami lebih dalam seni musik Islam sebagai bagian dari tradisi budaya Indonesia.

Dalam sesi ini, peserta mendapatkan penjelasan tentang sejarah dan perkembangan hadroh di Indonesia, termasuk asal-usulnya, perannya dalam kehidupan sosial dan keagamaan, serta pelatihan praktis cara memainkan rebana. Peserta juga diajak untuk merasakan langsung suasana spiritual dan sosial yang tercipta dari musik hadroh dalam pelatihan praktis memukul rebana.

Diharapkan, melalui workshop ini, peserta tidak hanya memahami makna dan filosofi hadroh, tetapi juga mampu mempererat hubungan budaya antara Jepang dan Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai kedamaian, kasih sayang, dan persaudaraan yang diajarkan dalam Islam.

Workshop Hadroh ke-2 ini berjalan lancar dan sukses, serta mendapatkan apresiasi positif dari para peserta. Salah satunya, Tomoya Morita, seorang peserta, menyampaikan rasa senangnya mengikuti acara ini. Ia merasa mendapat wawasan baru tentang budaya Indonesia. Ia juga mengaku bahwa acara ini memperluas pengetahuannya dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya.

“Saya merasa terinspirasi dan berterima kasih karena dengan acara ini, saya dapat lebih memahami kekayaan budaya Indonesia. Ini adalah langkah positif untuk memperkuat jembatan budaya antar-negara,” tuturnya.

Sementara itu, Kelvin Andreansyah, Wakil Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Osaka, menyambut positif pernyataan Ibu Morita mengenai Workshop Hadroh ini. Kelvin mengungkapkan bahwa pernyataan beliau mencerminkan semangat yang luar biasa dalam memperkuat jembatan budaya antara Indonesia dan Jepang.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkenalkan dan memopulerkan budaya Indonesia di kalangan masyarakat Jepang, serta membangun pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai keberagaman dan toleransi,” papar Kelvin.

Kelvin juga berharap agar kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam konteks seni, tetapi juga dalam berbagai bidang lainnya, termasuk pembelajaran bahasa dan budaya.

“Kerja sama yang erat antara komunitas Indonesia dan Jepang akan membuka peluang untuk saling belajar dan bertumbuh bersama, serta memperkuat hubungan antar-negara yang semakin harmonis,” pungkasnya.

Kontributor: Raafli Adya Pujangga (Sekretaris 2 MWCINU Osaka)
Editor: Dina Faoziah