Meriahkan HUT ke-79 RI, MWCINU Osaka Adakan Kansai Bersholawat Vol. 8

Kansai Bersholawat Vol. 8

Osaka, 18 Agustus 2024 – Semangat kemerdekaan Republik Indonesia terasa kuat di kalangan nahdliyin di Osaka dan sekitarnya, yang berkumpul untuk mengikuti Kansai Bersholawat Vol. 8. Acara yang diinisiasi oleh Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Osaka ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Berlangsung di Hanahaku Memorial Hall, acara ini menjadi ajang bagi ratusan nahdliyin untuk bersama-sama merayakan kemerdekaan dengan penuh khidmat dan kebersamaan.

Jamaah Kansai Bersholawat dengan Atribut Tema HUT RI

Sebelum acara utama Kansai Bersholawat dimulai, MWCINU Osaka menyelenggarakan workshop hadroh yang mendapat sambutan hangat dari warga lokal Jepang. Workshop yang dipandu oleh grup hadroh Al-Aliyyin Kansai ini tidak hanya memperkenalkan seni budaya Indonesia, tetapi juga menjadi sarana dakwah yang efektif melalui musik hadroh.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang Achmad Gazali dan Wakil Rais Syuriah PCINU Jepang Agus Sulipan.

Jajaran Pengurus Tanfidziyah dan Syuriah PCINU dan MWCINU

Ketua Tanfidziyah PCINU Jepang Achmad Gazali turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan MWCINU Osaka dalam menyemarakkan doa untuk para pahlawan perjuangan kemerdekaan RI. Ia menegaskan bahwa PCINU Jepang akan mendukung penuh berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh MWCINU.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Sinau Bareng yang dipandu oleh Wakil Rais Syuriah PCINU Jepang, Kyai H. Agus Sulipan. Dalam tausiyahnya, Kyai Agus Sulipan membawakan pesan-pesan bijak dari Imam Al-Ghazali, yang membahas tentang empat golongan manusia berdasarkan keadaan mereka di dunia dan akhirat.

Keempat golongan manusia tersebut adalah:

1. Orang yang rugi di dunia dan beruntung di akhirat: Mereka mungkin tidak memiliki kekayaan atau kedudukan di dunia, tetapi iman dan amal sholeh mereka menjamin kebahagiaan di akhirat.

2. Orang yang bahagia di dunia tetapi rugi di akhirat: Mereka yang hidup dalam kesenangan dunia tanpa mempertimbangkan amal baik dan keimanan. Meskipun bahagia di dunia, mereka akan merugi di akhirat.

3. Orang yang bahagia di dunia dan bahagia di akhirat: Mereka yang mampu menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat, beramal sholeh, dan bersyukur atas nikmat yang diberikan.

4. Orang yang rugi di dunia dan rugi di akhirat: Mereka yang tidak beramal dan tidak bersyukur, hidup tanpa arah, dan akhirnya kehilangan segalanya.

Kyai H. Agus Sulipan mengajak seluruh nahdliyin untuk berusaha menjadi bagian dari golongan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat, dengan meningkatkan amal sholeh, memperbanyak sholawat, dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Acara diakhiri dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan. Budi, salah satu peserta dari Osaka, menyampaikan kebahagiaannya atas terselenggaranya Kansai Bersholawat. “Kansai Bersholawat merupakan penutup liburan musim panas yang penuh makna,” ujarnya dengan senyum lebar.

Foto Bersama Kansai Bersholawat Vol. 8

Kansai Bersholawat Vol. 8 ini didukung oleh berbagai komunitas di wilayah Kansai, dan diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang. Acara ini tidak hanya mempererat hubungan antar-komunitas, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan budaya Islam lebih jauh di negeri Sakura.

Simak arsip siaran langsung Kansai Bersholawat Vol. 8: https://www.youtube.com/live/phOD9yaAfJY?si=mvchPGQ5C1TVhFgM

Penulis:
Raafli Adya Pujangga
Wakil Sekretaris MWCINU Osaka 
raafli.adya@gmail.com (08817221513)

Editor:
Dina Faoziah