Harlah PCI Muslimat NU Jepang ke-6 dan Seminar Pendidikan: Toleransi Versi NU dan Pendidikan Lingkungan dengan Pendekatan Game

Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Jepang berkolaborasi dengan Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Niigata (MWCI) NU Kyoto-Shiga dan juga Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University telah menyelenggarakan Seminar Pendidikan dengan tema “Toleransi Versi NU dan Pendidikan Lingkungan dengan Pendekatan Games” pada hari Ahad, 15 Oktober 2023. Acara ini diselenggarakan secara hybrid, yakni daring dan luring di tiga tempat: CSEAS Kyoto University, Masjid Koga di Ibaraki, dan Kawasaki di Prefektur Kanagawa.

A screenshot of a video call

Description automatically generated

Para peserta Seminar Pendidikan

Acara ini tercetus dari keinginan teman-teman muslimat NU Jepang untuk mewujudkan tujuan NU yaitu mendakwahkan “Islam yang rahmatalil alamin”, agama yang sejuk, menebarkan kasih sayang, dan menjunjung nilai kebangsaan dan kemanusiaan sebagaimana tujuan mulia dari NU. NU dikenal sebagai organisasi yang menjunjung toleransi sebagai wajah umat Islam di Indonesia. Namun, beberapa tahun belakangan nilai toleransi ini sedikit goyah di kalangan umat NU. Oleh karenanya, mendalami nilai toleransi di kalangan umat NU akan dapat mengokohkan keberagaman dan persatuan agar tujuan NU tercapai. Tidak hanya itu, kepedulian akan pentingnya pendidikan juga menjadi latar terbentuknya acara ini. Muslimat NU Jepang menjadi paham bahwa pendidikan merupakan akar, penyangga, dan solusi di setiap permasalahan yang dihadapi. Sejalan dengan ini, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs) juga menekankan tentang pendidikan berkualitas yang tercantum pada Tujuan 4. Namun, fasilitas pendidikan di Indonesia sejauh ini belum maksimal, terutama pendidikan mengenai lingkungan. Hal ini terlihat dengan kurangnya kurikulum yang jelas mengenai konsep lingkungan bersih, media pembelajaran yang mendukung, dan juga produk pendidikan yang berhubungan dengan konsep tersebut.

Berbekal latar belakang inilah, PCI Muslimat NU Jepang, MWCI NU Kyoto-Shiga  dan CSEAS Kyoto University bekerja sama menyelenggarakan acara seminar pendidikan ini sekaligus untuk merayakan hari lahir ke-6 PCI Muslimat NU Jepang. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Panitia, seminar pendidikan ini diharapkan dapat memberi manfaat yang luas kepada warga NU dan juga masyarakat umum, selayaknya PCI Muslimat NU yang berusaha menjadi cahaya bagi sesama muslimat dan ke depannya akan terus memberikan manfaat. Ketua PCI Muslimat NU Syafiatul Hasanah dalam sambutannya mengenai women empowerment menyampaikan tentang nilai dasar NU, yakni memberi ruang bagi para perempuan yang kompeten di bidangnya untuk berbagi keilmuan dengan siapa pun. Dengan mengucapkan basmalah dan prosesi pemotongan tumpeng, acara seminar pendidikan untuk memperingati harlah PCIMNU Jepang dibuka.

Two women holding a green sign

Description automatically generated

Prosesi pemotongan tumpeng di Kawasaki, Kanagawa-ken

Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan pakar dalam bidangnya, yakni Aisah Putri, peneliti BRIN Indonesia dan Annisa Hasanah A, staf Ecofun Indonesia. Keduanya merupakan mahasiswa S3 di Kyoto University. Aisah Putri kita diajak untuk lebih memahami mengenai toleransi versi NU.  Toleransi NU tidak bersifat statis melainkan dinamis. Ia berevolusi, di mana kekuatannya tidak sama dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil muktamar NU dari tahun 1994 sampai dengan 2015, toleransi NU berevolusi dalam tiga tahap; dimulai dari pengakuan dan penghormatan terhadap pluralitas, penekanan terhadap pentingnya toleransi, hingga memperkuat toleransi menjadi program kerja NU. Sementara itu, Annisa Hasanah mengajak peserta untuk bermain sekaligus lebih memahami pendidikan lingkungan melalui pendekatan game. Game yang sudah dikembangkan oleh Annisa beserta tim Ecofun telah digunakan di 15 negara. Beliau juga memperkenalkan permainan interaktif yang memungkinkan pemain untuk melakukan kegiatan yang melatih keterampilan dan mencapai aspek-aspek yang lebih dari sekadar media hiburan. Game digunakan untuk anak-anak agar lebih memperhatikan lingkungan.

A group of people in a room

Description automatically generated

Kedua Narasumber: Aisah Putri dan Annisa Arsyad

Dalam acara ini, Nuning Wahyuniati Akhmadi, Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Tokyo sekaligus Dewan Penasihat  PCI Muslimat NU Jepang, dan Ika Amanullah dari Hubungan Luar Negeri (HLN) PPIMNU turut hadir memberikan sambutan, termasuk Atase Kehutanan KBRI sekaligus ketua KMII Jepang KH. Zahrul Muttaqin. Menurut beliau, KBRI Tokyo sangat berbahagia dan sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan PCI Muslimat NU Jepang bekerja sama dengan MWC Kyoto-Shiga. Beliau mengapresiasi kegiatan yang tidak hanya bersifat internal, tetapi juga memberikan dampak eksternal terhadap seluruh WNI, baik dalam maupun luar negeri, serta kepada masyarakat yang ingin memberikan kontribusinya dalam kehidupan, berbangsa, bernegara, dan beragama di dunia.

A group of women wearing black robes

Description automatically generated

Penampilan Hadroh Walisongo

Acara ini juga diramaikan oleh penampilan memukau Ya Lal Wathon oleh Hadroh Walisongo dan ibu-ibu Muslimat dari Masjid NU At-Taqwa, Ibaraki. Ada juga pembacaan al-Quran dan sholawat yang sangat merdu oleh Salmah Hadroh, seorang qori internasional. Acara ditutup dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ketua PCINU Jepang, Ahmad Gazali serta foto bersama.

A group of people posing for a photo

Description automatically generated

Foto bersama panitia dan peserta seminar pendidikan di CSEAS, Kyoto University

Kontributor: Diyah Tohari, PCIMNU JP