Merawat Tradisi NU di Negeri Sakura: Kansai Bersholawat 9 Bersama Gus Muhammad Farid

Dok. Media Centre MWCINU Osaka
Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada 27 Rajab 1445 H dan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102, Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Osaka menggelar Kansai Bersholawat 9 di Hanahaku Memorial Hall, Osaka.
Acara ini menghadirkan Gus Muhammad Farid Chairul Anwar, pengasuh Majelis Tombo Ati Blitar. Jamaah yang hadir berasal dari berbagai daerah di Jepang, termasuk dari luar wilayah Kansai.

Mengusung tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban”, acara ini bertujuan mempererat silaturahmi antar-Nahdliyyin di Kansai sekaligus melestarikan tradisi keislaman khas NU di Jepang.
Kansai Bersholawat 9 dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari lingkungan Nahdliyyin di Jepang, antara lain Kyai Achmad Gazali, S.Si, M.Sc, Ph.D (Ketua Tanfidziyah PCINU Jepang), KH. Agus Sulipan (Wakil Rais Syuriah PCINU Jepang), Abah Darmuji (Rais Syuriah MWCINU Osaka), Muhammad Rofi’i (Ketua Tanfidziyah MWCINU Osaka), Irwan Setiawan (Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jepang), K.H. Ahmad Musyaffa’ Assady (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum Malang), Ustadz M. Nizar Ulil Albab (Imam Masjid Indonesia Tokyo), dan Ustadz Maulana Abdul Muhaimin (Imam Masjid Nishio).

Dalam sambutannya, Abah Darmuji selaku Rais Syuriah MWCINU Osaka mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kelancaran acara. Beliau juga mengingatkan jamaah untuk menjaga ketertiban demi menciptakan citra positif Islam di Jepang.
Sementara itu, Kyai Achmad Gazali menekankan pentingnya melestarikan nilai-nilai akhlakul karimah Nahdliyyin di Jepang dan mengajak jamaah mendukung pembangunan masjid di Kansai sebagai pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan NU.
Acara semakin bermakna dengan tausiyah dari KH. Agus Sulipan yang membahas fadhilah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, memberikan pencerahan spiritual kepada para jamaah.

Momen istimewa terjadi ketika Gus Muhammad Farid Chairul Anwar berinteraksi langsung dengan jamaah. Salah satu jamaah asal Shiga-ken, Zeze, menyampaikan harapannya agar acara serupa terus diadakan. Menurutnya, acara ini tidak hanya mengobati kerinduan terhadap kampung halaman, tetapi juga menjadi kesempatan bersholawat bersama Gus Muhammad Farid dengan iringan Hadroh Al-Aliyyin Kansai. Hal serupa diungkapkan Reza Faturochman dari Okayama, yang berharap lebih banyak ulama dari Indonesia hadir untuk memperkuat semangat keislaman di Jepang.
Kansai Bersholawat 9 berlangsung dengan khidmat dan sukses. Jamaah dari berbagai wilayah memenuhi Hanahaku Memorial Hall, sementara lantunan sholawat oleh Hadroh Al-Aliyyin Kansai menambah semarak suasana.

MWCINU Osaka selaku penyelenggara berharap agar kegiatan ini menjadi langkah nyata melestarikan tradisi Nahdliyyin, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan membangun peradaban berbasis nilai-nilai keislaman di Jepang.
Kontributor: Raafli Adya Pujangga (Sekretaris II MWCINU Osaka)
Editor: Dina Faoziah