Pelantikan MWCINU Kyoto-Shiga Dihadiri Ketua PBNU dan Konjen KJRI Osaka

Memasuki abad ke-2 Nahdlatul Ulama (NU), para sesepuh NU memberikan pesan kepada para santri dan simpatisan NU di seluruh Indonesia. Salah satu pesan tersebut adalah untuk tidak hanya memajukan kebudayaan Islam di dalam lingkungan pesantren saja, tetapi juga turut menyebarkannya di seantero dunia yang dapat dijangkau oleh semangat keislaman NU, yakni semangat keislaman dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah dan mengusung karakteristik moderat atau Islam moderat. Setidaknya pesan ini secara eksplisit telah disampaikan oleh Abah Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin dalam kunjungan kenegaraannya di Kyoto, Jepang, 8-9 Maret 2023. Untuk itu, para santri dan simpatisan NU atau biasa disebut sebagai warga Nahdliyin yang bermukim di wilayah Kyoto dan Shiga telah berkumpul dan bermusyawarah pada tanggal 11 Maret 2023.
Di dalam musyawarah tersebut, para warga Nahdliyin telah bermufakat untuk berserikat ke dalam organisasi Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Kyoto-Shiga. Dalam pembentukan MWCINU Kyoto-Shiga yang merupakan MWCINU ke-12 ini juga disepakati perkhidmatan terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang. Dengan perkhidmatan ini turut disadari bahwa dibutuhkan kelengkapan organisasi berupa peresmian oleh PCINU Jepang agar status keorganisasian MWCINU Kyoto-Shiga menjadi resmi di bawah struktur organisasi PBNU.
Pelantikan yang diadakan pada hari Ahad, 30 April 2023 tersebut dihadiri oleh lebih dari 20 orang warga Nahdliyin se-Kyoto-Shiga dengan berbagai latar belakang, baik pelajar maupun pekerja dengan berbagai profesi. Di samping itu, merupakan kehormatan bahwa pelantikan tersebut turut dihadiri oleh Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH. Dr. Ahmad Fahrurozi, Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia di Osaka, Ibu Diana E.S. Soetikno, dan Mustasyar PCINU Jepang sekaligus Atase Kehutanan KBRI Tokyo, Dr. M. Zahrul Muttaqin.
Acara yang berlangsung meriah namun penuh khidmat ini diawali dengan pembacaan Al Quran oleh Dr. Maria Ulfa, M.A. yang merupakan qoriah internasional sekaligus pengasuh PP Baitul Qurro Jakarta dan staf pengajar pada Institut Ilmu Al Quran. Acara pelantikan itu sendiri dilakukan oleh Ketua PCINU Jepang Achmad Gazali terhadap para warga Nahdliyin yang mendedikasikan waktunya untuk menjadi pengurus MWCINU Kyoto-Shiga masa khidmat 2023-2025. Dalam pengarahannya kepada para pengurus sesaat sebelum pelantikan, Gazali menyampaikan bahwa kepengurusan MWCINU Kyoto-Shiga cukup menarik dan berbeda dari MWCINU lainnya karena diinisiasi oleh para pelajar yang menempuh studi di beberapa universitas di Kyoto. Meskipun hanya sebagian pengurus memiliki latar belakang sebagai santri, ditambahkan oleh Gazali bahwa KH. Hasyim Ashari sang pendiri NU pernah berpesan, “Barang siapa saja yang membantu perjuangan Nahdlatul Ulama dan merapatkan barisan pada organisasi ke-NU-an, maka dia sudah menjadi santriku.”
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Pemerintah RI, Diana E.S. Soetikno yang membawahi 21.000 jiwa WNI di wilayah Jepang Barat menyampaikan bahwa MWCINU Kyoto-Shiga dapat menjadi bagian dari sarana komunikasi antara WNI dengan Kantor Perwakilan Pemerintah RI. Hal ini dipandang dari sifat organisasi keindonesiaan seperti MWCINU Kyoto-Shiga yang dapat menjadi sarana berkumpul dan berkomunikasi di antara para warga. Dengan demikian, segala informasi dari pemerintah maupun dari warga dapat diteruskan lebih efektif satu sama lain. Di sisi lain, KH. Ahmad Fahrurazi atau dikenal sebagai Gus Fahrur menyampaikan amanat dan arahan bahwa sudah sepatutnya dengan pembentukan dan pelantikan pengurus MWCINU Kyoto-Shiga harus disusul dengan berbagai kegiatan yang mengedepankan karakteristik Islam nusantara dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah yang penuh toleransi. Dengan demikian, masyarakat di dunia internasional, terutama Jepang dapat mengenal Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan moderat.