Serial Webinar Santri Kuliah ke Jepang : PCINU Jepang Motivasi Santri Kuliah ke Luar Negeri
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam), Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama (NU) Jepang, mengadakan serial webinar tentang informasi kuliah dan beasiswa di Jepang, yang ditujukan bagi santri dan masyarakat umum.
Webinar seri pertama, dengan tema “Santri Kuliah di Jepang ? Bisa ! “ , diselenggarakan pada Jumat (11/2), menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc. (Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Tokyo) ; Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, S.Ag, M.Ag. (Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama) ; Dr. Eng. Imam Tahyudin, M.M. (Alumni PCINU Jepang) ; dan Elza Firdiani Sofia, B.Sc., M.Sc. (Wakil Ketua LAKPESDAM PCINU Jepang).
Menurut Muhammad Arifin, ketua panitia, tujuan dari webinar tersebut adalah untuk memfasilitasi potensi dan minat dari santri untuk mengenyam pendidikan tinggi, khususnya di Jepang , agar sumber daya santri mumpuni untuk menyambut bonus demografi dan Indonesia emas.
Hal senada disampaikan oleh Eka Puspita Arumaningtyas, Ketua Lakpesdam PCINU Jepang, yang menjelaskan bahwa santri perlu berkiprah di dunia internasional, karena santri menyimpan potensi keilmuan dan memiliki fondasi mumpuni dalam ilmu agama dan tentu saja biasanya punya moralitas, sopan santun, dan budi pekerti yang baik. Sehingga tidak alasan lagi bagi para santri untuk merasa minder atau tidak percaya diri untuk kuliah di luar negeri.
Achmad Gazali, Ketua PCINU Jepang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini merupakan sebuah persembahan PCINU Jepang, untuk memeriahkan harlah NU yg ke 96 masehi atau ke 99 Hijriah. “Webinar ini akan dilanjutkan dengan seri webinar yang lebih spesifik menyajikan info beasiswa S3, S2, S1, bahkan kuliah di Jepang jalur non beasiswa“, tutur Gazali.
Pembicara pertama, Yusli Wardiatno, menyampaikan bahwa kuliah di luar negeri (di negara maju seperti Jepang) memiliki banyak keuntungan terutama kualitas dan fasilitas pendidikan yang maju serta global networking. “Tetapi hal penting yang menjadi tujuan utama dari kuliah di luar negeri adalah untuk bisa berkiprah memajukan Indonesia“, papar Yusli Wardiatno.
Waryono Abdul Ghafur, selaku pembicara kedua, menjelaskan bahwa saat ini beasiswa santri berprestasi dari Kementrian Agama masih terbatas pada jenjang S1 di dalam negeri. Adapun beasiswa untuk jenjang S2 dan S3 dapat melalui beasiswa LPDP santri, dan program 5000 doktor dari Direktorat Tinggi Islam. Dr. Waryono berharap melalui acara webinar ini dapat dijajaki program lebih lanjut tentang peluang santri kuliah ke Jepang.
Pembicara ketiga, Imam Tahyudin, menceritakan pengalaman beliau sebagai santri yang sukses kuliah di Jepang. “Pada era borderless state dan borderless society, santri sangat berpeluang untuk mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri, asal dengan niat dan usaha yang kuat“, tutur Imam Tahyudin. Sebagai penutup, Elza Firdiani Sofia , selaku pembicara ke empat lebih menekankan kepada persiapan untuk sekolah di Jepang dan kehidupan mahasiswa muslim di Jepang. “Syarat administrasi sangat penting untuk melanjutkan S1 di Jepang, terutama nilai rapor dan ujian, sedangkan untuk jenjang S2 dan S3 dapat dimulai dengan mencari informasi professor, berdasar reputasi akademiknya dan bidang yang akan diambil“, kata Elza.
Webinar seri pertama tersebut sukses menarik lebih dari 100 peserta dari pondok pesantren, madrasah Aliyah, perguruan tinggi islam, dan masyarakat umum. Informasi serial webinar selanjutnya dapat di dapatkan di media sosial PCINU Jepang (Ig : @pcinujepang dan Fb : Pcinu Jepang).
Kontributor : Ardh dan Uda.
Foto by Arifin.