Webinar Hari Santri PCINU Jepang 2022 : Indonesia Pengguna Medsos Tertinggi Ketiga di Dunia, Pentingnya Kekritisan dalam Penggunaan HP dan Internet

Tokyo – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam), bekerja sama dengan Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang, mengadakan webinar dalam rangka memperingati hari santri 2022 yang bertajuk “Membangun Kapasitas Santri dalam Mewujudkan Peradaban Wasathiyah Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara yang menghadirkan pembicara Profesor Etin Anwar (Hobart and William Smith College, New York) , Profesor Dahlan Nariman (Ritsumeikan University, Jepang) , dan Kyai M. Rodlin Billah (Peneliti Karlsruhe Institute of Technology, Jerman) yang berlangsung pada Sabtu (5/11/22).

Achmad Gazali, Ketua PCINU Jepang, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara webinar hari santri pada tahun 2022 ini merupakan kelanjutan dari webinar tahun lalu. “Jika pada hari santri  tahun 2021 lalu, PCINU Jepang mengundang tamu dari luar negeri, yaitu Gus Nadhir, dari PCINU Australia. Pada tahun ini, PCINU Jepang mengundang Gus Rodlin dari PCINU Jerman dan Prof. Etin dari PCINU Amerika Serikat-Kanada”, sahut Gazali. Definisi santri, menurut Ketua PCINU Jepang, Santri bukan hanya mereka yang tinggal di pesantren, tetapi mereka yang selalu berpegang teguh pada alquran, mengikuti sunnah Nabi Muhammad serta akhlak para ulama dalam setiap langkah perbuatannya.

Pembicara pertama, Prof. Etin Anwar memaparkan data statistik tentang rentang demografi negara – negara di dunia, dan menjelaskan bahwa Indonesia secara statistik memiliki bonus demografi yang tinggi, sehingga sebagai santri dan generasi muda perlu mengasah kapasitas untuk menyambut generasi emas Indonesia. Prof. Etin juga mempresentasikan data statistik (pada usia 16-64), rata – rata penggunaan platform media sosial (medsos) tahun antar negara, dan Indonesia menempati posisi ketiga tertinggi di dunia dalam penggunaan  medsos, sedangkan Jepang berada di posisi terendah. Salah satu alasan menggunakan medsos adalah feeling spare time (menggunakan waktu luang). “ Ini yang bahaya, kalau feeling spare time, berarti waktunya ada tetapi produktivitasnya yang tidak ada, bagaimana kita dapat mengoptimalkan waktu 5-8 jam di handphone atau di internet”, papar Prof. Etin. Di akhir pemaparan Prof. Etin berpesan agar santri dapat lebih mengoptimalkan waktu agar lebih produktif.

Prof. Dahlan, pembicara kedua, menyampaikan tentang pentingnya memikirkan perubahan perubahan yang akan menjadi global transformasi 10-20 tahun kedepan, agar kita tidak hanya menjadi bangsa yang konsumtif, tetapi menjadi bangsa yang produktif.

Senada dengan pembicara pertama, Ketua PCINU Jerman, Gus Rodlin, selaku pembicara ketiga menjelaskan pentingnya kekritisan dalam menggunakan teknologi digital. Beliau memberi contoh seseorang perlu mempertimbangkan keuntungan atau kerugian melakukan sesuatu, semisal menonton YouTube yang terlalu lama.

Rekaman webinar hari santri PCINU Jepang 2022 dapat di lihat di https://www.facebook.com/PCINUJepang/videos/916864015960566/

Kontributor : LTN PCINU Jepang