Kansai Bersholawat 2022 : Orang Jepang Pun Sampai Nimbrung!

Ahad, 20 November 2022 menjadi hari yang spesial bagi warga NU wilayah Kansai. Kerinduan akan lantunan sholawat di kampung halaman seakan terbayarkan melalui acara Kansai Bersholawat 2022. Acara yang dimotori oleh Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Osaka, diselenggarakan secara terbuka untuk umum di salah satu pintu masuk stasiun Wakayama JR, Wakachika Hiroba. Khalayak NU datang dari berbagai daerah, mulai dari Hiroshima, Hyogo, Kyoto, Osaka, Shiga, hingga Tokyo turut hadir menyemarakkan acara di kota Wakayama ini.

Pada pukul 11 kurang, acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Quran, nyanyian lagu Indonesia Raya dan Yaa Lal Wathan mars NU, serta berbagai sambutan dari ketua tanfidziyah MWCINU Osaka, Rouf Abdul Ghofar, rais syuriah MWCINU Osaka, bapak Darmuji, serta ketua tanfidziyah PCINU Jepang, bapak Achmad Gazali.

Pembukaan acara terasa cukup hening dan khidmat yang kemudian disusul acara utama yakni lantunan sholawat bersama kelompok hadroh Al-Aliyyin Kansai. Suasana berubah menjadi hangat dan penuh semangat yang tampak dari raut muka para hadirin. Sekitar 20-an lebih syair sholawat seperti Thibbil Qulub, Padang Bulan, Lir Ilir, hingga Mahallul Qiyam, dibarengi dengan tabuhan rebana ala Al-Aliyyin MWCINU Osaka.

Tak ayal, dendang suara rebana dan senandung sholawat dari pintu masuk stasiun itu menarik perhatian banyak orang Jepang yang berlalu lalang. Tampak beberapa dari mereka berhenti sejenak dan mengobrol bersama perwakilan MWCINU Osaka yang sedari awal membagi-bagikan makanan khas Indonesia kepada khalayak yang lewat.

Salah satu warga Jepang sempat bertanya mengenai lantunan apakah itu dan mengatakan bahwa ia terkesan dengannya meski tak paham artinya. Pengunjung yang lain, yaitu Hiroko dari Osaka yang semula datang ke Wakayama untuk bertemu dengan temannya, namun terhenti sejenak untuk melihat acara apakah ini. Hiroko mengatakan bahwa ia sering ke Indonesia dan suka dengan budayanya sehingga ketika ia melihat ada sekumpulan orang Indonesia di sini, ia jadi tertarik dan ingin menonton tabuhan rebana itu. Tampak beberapa orang Jepang lain pun juga duduk manis di bangku pinggir stasiun sambil menikmati acara ini hingga waktu dhuhur datang dan alunan sholawat usai.

Ba’da Dzuhur, acara dilanjutkan kembali dengan Tausiyah dari Wakil Rais Syuriah PCINU Jepang sekaligus Mustasyar MWCINU Gifu, Kyai H. Agus Sulivan. Dalam kesempatan itu, beliau memberikan pesan kepada kita semua untuk senantiasa memelihara kesabaran, jangan marah. Kedua, kita diminta untuk menghindari berduaan dengan yang bukan muhrim, karena ketika berduaan maka yang hadir menjadi yang ketiga adalah setan. Ketiga, kita hendaknya senantiasa menahan diri untuk merasa lebih baik dari yang lain, senantiasa untuk tidak merasa sombong dengan apa yang dimiliki, karena sejatinya yang patut untuk sombong hanyalah Allah SWT yang memiliki seluruh jagat raya ini. Keempat, sebagai sesama manusia, hendaknya kita tidak tergerak untuk saling menghasut antarsesama. Bibit perpecahan dapat dimulai dari hasutan-hasutan kecil yang berkembang.

Pasca tausiyah, acara menjadi usai, meninggalkan kesan pada sejumlah kalangan. Mas Budi dari Wakayama merasa bahagia dengan adanya acara Kansai Bersholawat dan merasa berterima kasih atas doanya untuk warga Wakayama. Ia juga berharap acara serupa diadakan kembali di sini. Selain itu, jauh-jauh dari Kyoto, Rizky merasa senang karena cita-citanya untuk bergabung dan mengikuti sholawatan di Jepang terkabul. Ia berharap Negeri Sakura ini terus disholawati. Hal senada juga diungkapkan oleh Ricoh, ia berharap betul acara seperti ini dapat diadakan lebih rutin dengan tempat yang bergantian di area Kansai.

Kontributor : Rizki Muhammad Said