Fatayat NU Jepang Selenggarakan Webinar Perdana Bertajuk “Wanita yang Dirindukan Surga”
Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU Jepang masa khidmat 2023-2025 telah menyelenggarakan agenda pertama, yaitu webinar online pada hari Rabu, 27 Desember 2023 yang dimulai pukul 17.30 JST. Webinar tersebut mengusung tema “Wanita yang Dirindukan Surga” dengan narasumber Pengasuh PP Al Ihsan Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahra.
Reni Sangadatul Mukharomah selaku ketua panitia menyampaikan tujuan webinar ini. Menurutnya, webinar ini bertujuan agar muslimah selalu bersemangat dalam memanfaatkan berbagai situasi dan kondisi untuk beribadah, khususnya bagi muslimah yang tinggal di negeri minoritas muslim, sehingga bisa teguh menjadi wanita yang dirindukan surga. Nafilatul Laily sang Ketua PCI Fatayat NU menyampaikan realita-realita muslimah di luar negeri yang menjalani berbagai tuntutan dan peran yang tidak mudah. Dengan webinar ini, Nafilatul berharap agar muslimah dapat bersama-sama merefleksikan diri, bukan hanya ingin masuk surga namun juga wanita yang dirindukan surga.
Webinar online tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah. Dalam sambutannya, Margaret Aliyatul Maimunah menyampaikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang bertujuan meng-upgrade kapasitas dan kompetensi muslimah, apa pun perannya. Ia menambahkan bahwa perbaikan diri adalah kewajiban mutlak bagi muslimah, sehingga dapat menjadi perempuan tangguh untuk menguatkan khidmah di Nahdlatul Ulama.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan materi oleh Ning Imaz, dalam penyampaiannya Ia merefleksikan kembali tujuan manusia diciptakan, yakni hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Ia juga memaparkan pula konsep wasathiyah, kedekatan sifat keshalihah dengan konsep Maqasid Syariah yang dirumuskan oleh Imam Al Ghazali. Pembahasan dilanjutkan dengan meneladani ummul mukminin dan sahabiyah yang menjadi wanita teladan dalam berbagai peran. Pada zaman ini, perempuan memiliki peran-peran yang beragam, sehingga definisi shalihah adalah yang mampu menjaga izah dan iffahnya dalam menjalani perannya. Perempuan yang dirindukan surga adalah sebuah proses yang berakhir saat kita menutup mata, yang dalam menjalaninya kita mengenal konsep keseimbangan antara rasa takut dan berharap kepada Allah SWT.
Webinar tersebut juga disiarkan secara langsung melalui akun Facebook Fatayat NU Jepang yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai negara. Kegiatan diakhiri dengan doa dan foto bersama.
Kontributor: Lina, Elin, PCI Fatayat NU Jepang