Ajak Seluruh Pengurus NU Publikasikan Kegiatan, LTN NU Jepang Latih Jurnalistik dengan Wartawan Senior

Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN), Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang mengadakan Pelatihan Jurnalistik untuk seluruh pengurus NU khususnya yang berada di Jepang. Acara yang dilaksanakan 2 sesi pada hari Ahad, 18 dan 25 Februari 2024 mengundang Bapak Andy Lala Waluyo sebagai Narasumber yang berpengalaman sebagai wartawan senior yang pernah menjadi wartawan korespondensi di Tokyo sekaligus menjabat sebagai A’wan Syuriah PCINU Jepang. Terdapat juga Narasumber dari Jurnalis Nippon Hoso Kyokai (NHK) World Jepang, Ibu Sri Lestari, dan Dewan Penasehat PCI Muslimat NU Jepang sekaligus Pembina PCI Fatayat NU Jepang, Ibu Mei Meilani. Ketiga narasumber ini merupakan wartawan dan pakar yang membagi pengalamannya untuk memberikan ilmu dan informasi tentang cara penulisan berita dan press release dengan melatih para pengurus NU yang mengikuti acara pelatihan tersebut pada sesi pertama. 

Andy mengharapkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan PCINU di Jepang itu hendaknya perlu dipublikasikan secara luas, tidak hanya diketahui masyarakat Indonesia, tetapi juga diketahui seluruh negara. Menurutnya, selain dapat menyampaikan informasi kegiatan NU, publikasi ini juga dapat menawarkan energi positif kepada semua kalangan masyarakat, tidak hanya di internal Nahdlatul Ulama tetapi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia atau yang ada di luar negeri. 

“Apa yang dilakukan oleh teman-teman itu, juga perlu diketahui oleh masyarakat luas, bukan saja masyarakat yang ada di Indonesia, tetapi juga seluruh negara,” sahut Andy.

Meskipun berbagai kegiatan dapat dipublikasikan, namun dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas ini juga ditekankan oleh Jurnalis NHK World Jepang bahwasannya dalam menyampaikan informasi harus padat dan jelas. 

“Nah, untuk menulis berita, sebenarnya nggak perlu bertele-tele, harus singkat, padat dan jelas, sebisa mungkin ringkas,’’ ungkap Sri.

Penasehat PCI Muslimat NU, Ibu Mei Meilani Jepang juga menekankan kepada seluruh peserta untuk memperhatikan konteks dan detail narasi yang disajikan seperti penggunaan istilah yang tidak umum karena target pembaca adalah publik yang mempunyai latar belakang berbeda.

“Perhatikan konteks dan detail karena target pembaca adalah publik yang memiliki latar belakang yang berbeda dalam menginterpretasikan narasi yang disajikan. Hal-hal yang menurut kita sudah umum, belum tentu dipersepsikan sama oleh pembaca. Oleh karena itu, selalu memposisikan diri sebagai pembaca awam, dengan begitu detail yang tidak dipahami publik dapat teridentifikasi dengan baik.” kata Meilani.

Pelatihan yang diselenggarakan secara daring dengan aplikasi zoom itu dihadiri sebanyak 42 Peserta. Ketua Tanfidziyah PCINU Jepang, Achmad Gazali mengharapkan kepada seluruh peserta yang menjadi perwakilan setiap organisasi NU khususnya yang ada di Jepang, untuk mengikuti pelatihan sebaik mungkin. 

“Kami berharap kepada seluruh peserta yang menjadi perwakilan setiap organisasi NU khususnya yang ada di Jepang, ataupun para hadir saat itu untuk bisa mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin,’’ harap Gazali.

Berbagai kegiatan yang diselenggarakan PCINU ternyata masih terbatas jangkauannya dalam hal publikasi kegiatan ke media PCINU Jepang, maupun ke media luar menurut ketua LTN, Arief Mirza ketika memberikan sambutannya. 

“Sebenarnya acara atau kegiatan PCINU Jepang banyak sekali, di semua lembaga, MWCI dan lainnya, tetapi ekspos kepada media luar ataupun media PCINU sendiri masih terbatas karena belum banyak yang membuat artikel atau berita tentang kegiatan itu,’’ kata Mirza.

Ketua LTN itu juga mengharapkan agar peserta dapat memahami dan mempraktekkan penulisan berita dan press release seperti yang diinginkan oleh Ibnu, ketua acara pelatihan jurnalistik. Ia mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah supaya pengurus mampu menyusun artikel yang terstruktur dan informatif agar dapat dijangkau secara luas. 

“Memberdayakan para pelaksana kegiatan dalam merumuskan dan menyusun artikel yang lebih mendalam tentang acara, tidak hanya sebatas pembaruan media sosial, tetapi juga publikasi artikel yang terstruktur dan informatif agar dapat tersebar secara luas,” katanya. 

Kegiatan yang berlangsung selama sepekan dengan praktek menulis berita dan press release selama jeda pelatihan Jurnalistik dengan narasumber itu diberikan doa oleh KH. Agus Sulipan, Wakil Rais Syuriah PCINU Jepang. Diakhir acara pelatihan, panitia memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan Jurnalistik selama dua sesi dan mengumpulkan tugas praktek menulis berupa sertifikat penghargaan serta voucher belanja dengan total 10 ribu yen.

Kontributor: Zayyin