Penentuan Awal Ramadhan 1445 H PCINU Jepang

Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang Achmad Gazali menjelaskan bahwa awal Ramadhan untuk warga NU di Jepang ditentukan berdasarkan hasil sidang isbat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Indonesia dan Ruyat-e-Hilal Committee Jepang.

“Insyaallah Selasa, biasanya menunggu hasil isbat indonesia dan hasil rukyatul Hilal Committee Jepang,” jelasnya.

Sidang Isbat yang digelar pada Ahad, 10 Maret 2024 oleh PBNU bahwa ikhbar awal Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024 berdasarkan hasil pantauan perukyat bahwa mereka tidak melihat hilal yang dilakukan di seluruh Indonesia, sehingga bulan Sya’ban 1445 H digenapkan menjadi 30 hari.

Hal ini senada dengan hasil Ruyat-e-Hilal Committee Jepang yang juga diadakan secara luring dan daring pada Ahad, 10 Maret 2024 sejak pukul 20.30 JST yang memberikan hasil bahwa penetapan 1 Ramadhan diawali pada Selasa, 12 Maret 2024 karena perukyat dari berbagai daerah di Jepang seperti Okayama, Kobe, Fukuoka, Ibaraki, Tokyo dan daerah lain tidak dapat melihat hilal.

PCINU Jepang juga mengadakan musyawarah secara daring pada Ahad, 29 Sya’ban 1445 H mulai pukul 20.00 JST untuk memberitahukan dan menjelaskan bahwa hasil Rukyatul Hilal bil fi’li yang dilakukan PBNU dan menjadi acuan untuk mengawali Ramadhan 1445 H bagi seluruh warga Nahdlatul Ulama di Jepang.

Berdasarkan ikhbar/pemberitahuan hasil Rukyatul-hilal bil fi’li Awal Ramadhan 1445 H oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, maka dengan ini Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jepang mengikhbarkan/memberitahukan bahwa AWAL BULAN 1 RAMADHAN 1445 H JATUH PADA HARI SELASA TANGGAL 12 MARET 2024 M,” jelasnya.
Pemberitahuan itu telah disepakati oleh Rais Syuriah Kyai Mahmud Sulaiman, Katib Syuriah Kyai Akhmad Munir, Ketua Tanfidziyah Kyai Achmad Gazali, dan Sekretaris Kyai Indra Ferdiyansyah yang sekaligus mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan dan mengajak untuk memperbanyak beribadah sekaligus meningkatkan ketakwaan.

“Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445 H dengan penuh keimanan dan menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum kerohanian untuk mensucikan diri dengan meningkatkan ketaqwaan dan memperbanyak bacaan AlQuran, dzikir, dan beribadah lainnya dengan penuh kekhyusukan,” lanjutnya.

Kontributor: Zayyin